Operasi kantung mata!

Detik ini aku sedang berada di salon kecantikan muka di Belanda. Mau facial! Tidak rutin, dan baru dilakukan sekitar satu setengah tahun lalu, ini akan menjadi facial yg ketiga kalinya. Karena setiap facial kami datang berdua, biasanya aku duluan baru temenku yang dapat giliran, nah kali ini temenku yg giliran pertama di facial.

Ada tiga meter jaraknya antara aku dan si tukang facial itu, tiba tiba si mbak nya nanya umur aku. Kujawab dengan bangga tanpa malu bahwa umurku 50 tahun. Biasanya lawan bicaraku akan bilang wah kamu gak keliatan sudah berumur. Alias aku dianggap masih muda belia.

Tapi tidak kali ini. Itu kantung matamu sudah ngegelannyut alias menggantung sampe menutupi bulu matamu. Sebaiknya kantung matamu dioperasi sedikit digunting.

OMG aku kaget sekaget kaget nya, what?!!!

Lalu jawabku, tapi mataku memang begini, sipit dan gak punya lipatan mata, karena aku turunan etnis China. Belaku. Rasanya tak rela ada seseorang yang bilang bahwa aku sudah keriput.

Lalu jawabnya, aku bisa liat dari sini kantung matamu sangat menutupi matamu, nanti kamu akan cepat cape. Kamu tinggal dateng ke huisart (dokter) bilang bahwa matamu cepat cape. Nanti huisart akan kasih saran dan kirim kamu ke rumah sakit dan kemungkinan besar kantung matamu akan dioperasi.

Aku tertegun. Ah benarkah? Apakah separah itu?

Ini kulampirkan foto selpihku detik ini, dengan latar belakang si mbak yang sedang menangani temanku.

Sampe gak keliatan bulu matanya, kata si mbak!

Hanya Orang Biasa

Hari ini aku minta izin pulang lebih cepat dari tempat kerja, aku harus bertemu dengan coach (guru pembimbing) anak anak di sekolah untuk membicarakan perkembangan mereka di sekolah.

Selesai dari sekolah aku masih harus mampir ke supermarket, belanja dan tergopoh gopoh ke dapur sesampainya di rumah, memasak. Lanjut makan malam dan chit chat bersama keluarga.

Sebelum tidur aku masih memeriksa cucian yg dicuci Cinta kemaren, karena kadang dia lupa memasukan ke mesin pengering. Di kamar cuci aku melihat celana Jean’s Cinta yg minta dipendekan, jadilah aku segera duduk di depan mesin jahit.

Selesai dari sana aku masih melihat setrikaan yg menumpuk, hampir saja aku tergoda untuk segera nyetrika kalau saja mengabaikan panggilan mata yg sudah ingin tertutup.

Yah, kesibukan inilah yg hampir terjadi sepanjang hari, minggu, bulan, tahunan.

Apakah aku berhak mengeluh? Tidak sama sekali. Terima kasih karena aku masih bisa menikmati ini semua, bersyukur masih punya rumah yg nyaman, anak anak dan suami yang membantu pekerjaan kita di rumah, masih bisa berdoa walau doa yg egoist karena melulu meminta hanya doa untuk diri sendiri dan keluarga saja, kadang lupa bahwa kita seharusnya mendoakan mereka yang keadaan nya jauh lebih susah dari kita. Aku tidak kelaparan, tidak sedang perang atau apapun itu yg kini tengah terjadi di negara lain.

Jadi Tuhan, ampunilah aku. Damaikan lah dunia ini, sadar kan lah para pemimpin yg haus kekuasaan, ingatkanlah kembali akan sumpahnya untuk melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Damaikan lah dunia ini. Juga Damaikan lah jiwa ini untuk bisa berdamai dengan keadaan yg tak bisa aku ubah.

Rotterdam coret, 24 Oktober 2023

COD

Pada jaman corona, ibuku benar benar ‘dikurung’di rumah. pokonya kami anak anaknya selalu wanti wanti agar ayah ibu sebisa mungkin gak keluar. karena mereka tinggal berdua saja, untuk kebutuhan dapur anak anaknya (kakak dan adikku) yang rutin mengirimkan belanja online untuk mereka, entah itu makanan jadi ataupun bahan mentah lainnya.

Nah karena sering dikirimi, membuat ibu jadi belajar sendiri untuk cari tau bagaimana mendapatkan belanjaan online tersebut. karena Facebook adalah satu satunya media sosial yang diikuti ibuku, dari situlah ibu belanja. Kata ibuku kadang ibu melihat postingan di facebook yang menjual barang barang, entah itu mukena, sepatu tas bahkan makanan. Ibu selalu bertanya nomor telpon si penjual tersebut, menurut ibu komunikasi lewat whats up lebih mudah.

Waktu liburan musim panas kemarin, saya berada di Indonesia, saat perjalanan ke Jakarta bersama ibu, tiba tiba ibu menelepon seseorang yang kemudian saya tahu bahwa yang diteleponnya adalah anak muda yang tinggal di mesjid depan rumah kami, yakni semacam petugas mesjid, dengan santainya ibu menelepon, “nak, barang ibu datang hari ini, tolong diterima ya, ibu sudah bilang bahwa kamu yang akan menerima”.

Sontak aku yang mendengar pembicaraan seperti itu bertanya pada ibu. Dan ibu segera menjelaskan, bahwa dia pesan tas dan baru saja ibu terima sms bahwa hari ini barangnya akan sampai rumah, untunglah ibu sudah menitipkan uang pada seseorang di mesjid yang ibu percaya untuk dimintai tolong. Kok baru dibayar sih? Tanyaku, percaya banget itu tukang jualan, ibu pesan online trus baru bayar kli barangnya nyampe di rumah.

Iya itu namanya cod Yang. Timbal Ibu, hah, apapula itu cod?

Cash on Delivery! Jawab ibu lagi.

Oa laah. Sambil terkikik aku bergumam bahwa begitu kudetnya aku.

Kemudian ayahku yang mendengar pembicaraan kami, iku menimpali. Iya Yang, si ibu sekarang canggih, apa apa bisa online, pingin capcay langsung datang, mau baso gak lama datang juga, kerjaannya tiap hari cuma pesen pesen melulu, ada tas, ada sepatu, sampe ke tukang sayur pun via sms.

Obrolan semakin seru saat cerita mengenai beberapa kejadian konyol sebelum ibu mahir belanja online. Pernah suatu hari ibu pesan bolu, dia liat ada yang jualan bolu, harganya 30 ribu saja, namanya bolu jadul, kemudian ibu memesan bolu tersebut, yang ternyata diantar oleh seorang ojek online. Begitu datang si tukang ojeknya seperti ragu ragu untuk mengirimkan pesanan ibu, sambi menyembunyikan dibalik punggunggnya, beliau bertanya pada ibu benarkah ibu memesan kue bolu? Saat ibu membenarkan, dia menyerahkan pesanan ibu, sambil ragu ragu, dan menyebutkan total yang harus ibu bayar adalah 90 ribu. Semakin keheranan lagi saat ibu berkata ambil saja uang kembaliannya. Sepertinya si tukan ojek itu ketakutan kena semprot ibu karena harus membayar ongkosnya yang dua kali lebih mahal dari bolu yang dia pesan, katanya banyak kejadian sebagai kurir yang menjadi korban kemaran pembeli gara gara barang yang diterimanya tidak seperti ekspetasi dari pembelinya. Saat itu malah ibu yang meminta maaf karena memesan kue yang ternyata jarak nya jauh sekali, bayangkan dari Ketapang Soreang harus mengantar ke Cibiru.

Dari kejadia tersebut ibu belajar, jika akan memesan makanan harus diliat juga jaraknya.

Kejadian lucu lainnya adalah saat ayah ingin lotek, ibu langsung pesan via gofood setelah sehari sebelumnya dia belajar dari adikku dan di downlodkan aplikasi gojek, Ibu melihat tempat lotek di aplikasi tersebut, langsung diklik, berselang lima menit bel rumah berbunyi. Ibu yang baru saja selesai dengan pesanan gofoodnya terkaget kaget, begitu di depan pintu berdiri tukang gojek. mari bu berangkat, saya tunggu di motor.

Semakin terbelalak lah ibuku, sambil bertanya, mana loteknya?

Oalah ternyata terjadi kesalahan fatal, ibu keliru memijit pilihan, seharusnya yang dipilih gofood beliau malah memilih gojek.

Trus gimana selanjutnya? Si gojek menyuruh ibu untuk membatalkan pesanan gojek dari hp ibu, tapi ibu tak tau caranya, begitupun si tukan gojek. Akhirnya si gojek ngomong, bahwa sudah saja ibu ikut dengan dirinya ke tempat yang telah dipesan ibuku, dari tempat itu baru bisa di cancel katanya. Makin bingunglah ibuku. Untunglah ibu segera berpikir jernih dan berkata pada si tukang gojek tersebut, berapa biaya yang harus ibu bayar yang tertera di aplikasi itu? Kemudian ibu berkata setelah menyerahkan uang seperti yang tertera diaplikasi gojek tersebut, ini tambahannya karena kamu harus jalan jalan sendiri kesana tanpa penumpang.

Aku yang mendengar cerita ibu tertawa gak brenti brenti. Ya Tuhan, aku kangen banget dengan kemewahan yang ada di Indonesia….. gojek, gofood dll.

Sarapan

Awalilah hari dengan sarapan yang baik alias bergizi. Dan seperti nya aku belum menerapkan motto itu!

Dulu selagi di Indonesia aku terbiasa pergi kerja tanpa sarapan, sampai tempat kerja langsung minum teh manis dan makan bala bala. Eh kok jadi serasa nongkrong di warteg ya 😁.

Setelah tinggal di Belanda setiap sarapan aku minum kopi pahit kadang ditambah kue kue yang bisa dicomot di laci makanan, barulah jika weekend tiba bersama keluarga duduk cantik di meja dan memulai sarapan yang sebenarnya, ada orange juice, croissant, roti bersama teman temannya. Oh ya kalo rajin melanda bikin bubur ayam pun akan dilakoni untuk menyenangkan hati (ku), karena yang lain sepertinya tidak merasa bahwa penyajian bubur ayam di meja adalah sesuatu yang istimewa.

Nah bagaimana dengan sarapan di belahan negara lain?

Di kampung s.b de Alportel di pelosok desa dekat kota Faro Portuguese, orang orang disini terbiasa sarapan pakai roti sourdough.

Untuk minumnya mereka bikin orange juice yang diambil dari kebun sendiri.

Kebetulan mertua ku tinggal di desa ini dan beliau bisa beli roti di tetangga yang punya pabrik roti sourdough yang biasa dimakan oleh penduduk sini. Kami tinggal jalan kaki saja melewati beberapa kebun jeruk, tidak harus turun atau naik gunung seperti jika harus mencapai toko kecil di pusat desa. Pemilik pabrik roti ini adalah seorang wanita paru baya yang baru ditinggal suaminya yang meninggal akibat jatuh dari pohon, saat memetik buah olive. Dia adalah wanita yang ramah luar biasa.

Saat kami akan membeli roti dia menunjukan pembuatan roti tersebut, semua dijelaskan dimulai saat pembuatan sourdough (ragi asam) hingga kayu bakar nya pun dia tunjukan. Pembuatan roti dan pemanggangan dilakukan mulai pukul 9 malam hingga 10 pagi. Jadi roti roti fresh akan tersedia setiap pagi.

Saat kami selesai tour didapurnya, tentu saja kami jadi tertarik membeli bermacam macam roti dan kue kering yang dibuat di pabrik roti rumahan ini, dan harganya tentu saja jauh lebih murah dari pada yang ada di toko roti di kota, saat akan membayar si pemilih bersikeras tidak mau menerima uang kita, padahal kita sudah memilih banyak roti. Akhirnya Luc dengan bijaksana berkata bahwa dia mengundang wanita sipembuat roti ini untuk makan malam di restaurant dan dia boleh memilih restaurant terbaik atau yg dia rekomendasikan untuk kami bisa menikmati makan malam Portuguese nanti malam.

Biasanya orang orang disini bikin roti sendiri di rumah atau beli di toko terdekat yang ada di sekitar rumah. Tapi percaya lah toko terdekat biasanya harus ditempuh dengan kendaraan, karena toko kecil dan lain sebagai nya akan berada di pusat kota atau desa. Maka disana akan ada toko, toko obat, tukang daging, tukang sayur, cafe yang ternyata lebih banyak jumlahnya dari toko kecil kebutuhan sehari hari.

Kenapa bisa? Karena ternyata kebiasaan orang Portuguese atau orang desa dimana mertuaku ini tinggal adalah mereka akan sering sarapan di cafe. Tua muda akan duduk disitu untuk sarapan. Dan yang lebih menarik perhatian banyaknya orang tua yg akan duduk disana dari mulai sarapan hingga makan siang. Dan tentu saja tak hanya dengan pemilik cafe para pengunjung saling chit chat tapi dengan sesama pengunjung pun kita saling bertegur sapa dan ngobrol.

Pagi ini kami sarapan di tempat yang tidak terlalu sering dikunjungi mertuaku, beliau bilang ini cafe pertama yang pemiliknya orang Asia (baca China) mungkin nanti kamu bisa ngobrol dengan pemiliknya. Ya ampun. Dan ternyata begitu masuk, mertuaku sudah diajak ngobrol dengan pengunjung lain.

Pesan moral, bersosialisasilah seperti orang yang hidup di kampung yang saling bertegur sapa dengan ramah. Tapiiiiii bukan untuk ngobrol atau cari tau tentang orang lain ya…..🤭

Is everyone a toxic?

Saat makan malam beberapa hari yang lalu, Cinta melemparkan obrolan bahwa sejatinya tiap orang adalah racun.

Ya bunda, hampir semua orang adalah toxic hanya kadar besar kecilnya yang membedakan. Jika bunda menolak pernyataan ini, artinya bunda termasuk orang yang tidak bisa menerima kenyataan atau termasuk golongan keras kepala seperti papa.

Tentu saja pernyataan itu langsung disambut protest dari kami berdua (aku dan Luc). Bukan hal yang aneh, jika kami selalu menggoda Luc sebagai orang yang paling keras kepala diantara kami berempat, dan Luc membenarkan.

Yes, Cinta aku setuju tentang itu. Ujar Luc. Tapi tidak se extreme itu. Orang baik tak bisa lah dikatagorikan ada kadar toxic nya, walaupun kadarnya sedikit.

Contohnya apa, kadar toxic yang sedikit itu? Tanyaku memancing obrolan untuk berkembang lebih jauh.

Misalnya, si A bilang bahwa si B kalo makan banyak banget. Ya kita juga tau lah ga perlu dibilang bilang lagi. Ujar Cinta berapi api.

Yeaaayyyy klo itu contoh nya sih menurutku udah termasuk toxic super besar, itu sudah termasuk ngomongin orang yang ga ada urusan nya dengan kita, malahan dari obrolan kecil tersebut bisa muncul fitnah fitnah yang tidak perlu, udah bikin toxic ke kita. Ujar Cahaya dengan santai.

Jadi buang aja ya Cahaya, klo ada temen kayak gitu? Pancingku lagi.

Ahhh bunda, ini pertanyaan nya tentang is everyone a toxic? Bukan urusan pertemanan. Kamu setuju ga bunda?

Nah menurut kalian bagaimana?

Oh ya apa kabar semuanya? I’m back! Mo nulis lagi Insya Allah.

Selamat pagi…..

Running Up That Hill

Penggemar Stranger Things tingkat dewa pasti tau dong lagunya Kate Bush yang judulnya Running Up That Hill. Nah lagu tersebut sedang berkecamuk di pikiranku hari hari terakhir ini. Tau dong emak emak yang bahasa Inggrisnya pas pasan dengan suara “super merdu” jika menyanyi akan begitu tersiksa jika saat suara keluar dari mulut ternyata nada dan kata katanya menjadi begitu berbeda dengan apa yang ada di pikiran. Rasanya begitu tersiksa!

Yes, aku adalah seorang ibu dengan dua anak perempuan yang menginjak remaja yang sangat nge fans pada film seri Stranger Things. Dulu waktu sesion pertama muncul, hanya aku dan Luc saja yang nonton, rasanya belum waktunya anak anak nonton film seri horror yang adegan awal saja sudah ada adegan ciuman saat Nancy yang saat itu masih pacaran dengan Steve di kamar tidur.Jadi film seri tersebut bukan buat si kembar menurutku. Tapi seiring waktu akhirnya Luc mengenalkan Stranger Things pada si kembar, dan reaksi mereka membuat kita terkaget kaget.

Mereka sangat suka luar biasa, pada waktu itu sesion 2 sudah keluar, jadi aku dan Luc harus menunggu nonton sesion 2 setelah si kembar nonton sesion 1 selesai, barulah kita nonton sesion 2 sama sama.

Soundstrak lagu sesion 1 yang hingga saat ini yang melekat erat dalam pikiranku adalah saat Wil dan Jonathan di dalam mobil, mengenang kebersamaan kakak dan adik yang sangat menyenangkan, lagunya adalah Should I Stay or Should I Go. Nah Cahaya yang kadang berani nyanyi di depan kita begitu lancarnya saat menyanyikan lagu tersebut, dan ingatanku akan kembali ke adegan saat lagu tersebut mengiringi Jonathan yang bernyanyi bersama Wil di dalam mobil.

Nah lagu yang paling familiar di sesion 2 adalah lagunya The Police! Off course. Every Breath You Take. Adegan yang paling aku ingat adalah saat Eleven diam diam mengamati Max yang sedang main roller skate dan lagu tersebut mengiringi pandangan mata Eleven, bener gak? Dulu waktu aku masih duduk di sekolah dasar, kakakku adalah fans nya The Police kelas berat setelah The Beathles, bahkan saking nge fansnya, dia yang bukan musikal sampai les drum gegara pingin seperti Sting. Waktu aku kecil juga, aku nonton film Kramer vs Kramer yang dibintangi Dustin Hofman dan rasanya aku mengenal lagu Every breath You Take disitu. Dan ternyata setelah aku googling ga ada dong lagu Every breath You take di film tersebut, ya iya laahhh, film tersebut muncul pada tahun 1979, sedangkan lagu nya The Police baru realis pada tahun 1983. Jadi film apa yang muncul diingatanku saat mendengan lagu Every breath you Take tersebut? Pokoknya film super jadul dan endingnya super sedih, oh ya kadang aku suka saru anatara Dustin Hofman dan Tom Hank, hahaha padahal wajahnya jauh banget ya.

Masuk ke sesion 3 lagu yang paling diingat lagu Never Ending Story. Suzie pacar online nya Dustin adalah tokoh yang aku suka, lucu aja mereka berdua, nerd tapi kocak abis, dan seperti kata Dustin, Suzie itu mirip banget ama Phoebe Cates. Hayoo siapa yang kenala ama artis cantik tersebut. Nah walau Suzie nerd tapi kalau ditilik tilik dia bener mirip Phoebe lho!

Akhirnya sampailah kita pada sesion 4 Stranger Things. Tanggal 27 mei adalah hari yang paling ditunggu si kembar, mereka sampai bikin alarm di telponnya, lucunya pada tanggal itu mereka diundang ke pesta ulang tahun temannya, undangannya adalah mulai jam 3 sore hingga pukul 9 malam, si kembar wanti wanti agar kami tidak nonton films Stranger Things sampai mereka pulang. Dan yang terjadi adalah tanpa ba bi bu lagi setelah mereka sampai rumah adalah nonton dengan antusias tingkat tinggi. Finally, katanya. Dan lagu Running Up The Hill dari Kate Bush kini selalu mengiringi pikiranku saat ini, saat kerja pun aku pernah berteriak kegirangan saat lagu tersebut diputar di tempat kerja, rasanya dunia ini nyaman sekali, seperti Max yang langsung terselamatkan dari kematian saat diperdengarkan lagu tersebut.

Berbicara tentang terselamatkan dari kematian membuatku merinding beberapa saat. Hal yang tidak akan terhindarkan bagi mahluk hidup di dunia ini adalah kematian. Bukan hal apa yang akan menyelamatkan kita dari kematian, tapi hal apa yang akan menyelamatkan kita saat hari perhitungan itu tiba? Saat perbuatan kita di dunia ini harus dipertanggung jawabkan.

Rotterdam coret, 2 Juni 2022

Valentine’s day tanpa bunga

Minggu, 13 feb 2022

Cinta bertanya pada kami berdua (aku dan Luc), apakah kami besok akan makan berdua di restaurant? Karena besok adalah hari valentine. Luc menjawab tidak, tapi mungkin saja di akhir pekan ini.

Senin, 14 feb 2022

Hari ini aku bekerja seperti biasa, saat istirahat salah seorang teman kerjaku bertanya apakah aku merayakan hari valentine?

Entah bagaimana aku harus menjawabnya, jawaban ‘merayakan’ rasanya seperti anak muda yang sedang jatuh cinta atau mereka orang orang golongan tipe romantis. Sementara kami berdua rasanya biasa biasa saja. Akhirnya aku menjawab bahwa selama perkawinan kami yang kini sudah menginjak tahun ke 13 maka selama waktu itu pula aku selalu mendapat bunga di hari valentine.

Tak hanya hari valentine saja, tapi hari ibu, hari pernikahan kami, hari ulang tahunku juga, jadi sedikitnya aku mendapat 4 kali buket bunga setiap tahunnya. Dan itu tidak pernah terlewat sekalipun.

Jadi rasanya bukan hal mengejutkan lagi jika aku mendapat buket bunga dihari hari tersebut.

Dan akan menjadi luar biasa jika aku tak mendapat buket bunga dari Luc dihari hari tersebut.

Seperti nyaris hari ini….

Pulang kerja pukul 17.20 aku sudah ada di rumah, melihat Luc yang sedang rebahan di kursi, bertanya bagaimana hariku di tempat kerja, aku menjawab datar, sedikit heran terhadap sikapnya yang sepertinya melupakan hari valentine ini, dia tidak menyambutku dengan bunga. Merasa sedikit aneh, aku langsung mengkonfortasinya secara langsung dan sedikit brutal.

Jadi valentine tahun ini tanpa bunga? Tanyaku. Luc mendongak dan seperti terkejut tapi hanya sesaat, kemudian dia menjawab dengan nada ketus terdengar ditelingaku. Tidak! Jawabnya pendek.

Aku terdiam dan sedikit tercenung, kok kayak Aris di layangan putus, yang tiba tiba marah jika tertangkap basah berbohong untuk membalikan situasi agar kita menjadi merasa bersalah karena menyerangnya? Dia pasti lupa membeli bunga! Bukannya minta maaf eh malah balik ketus.

Baiklah, aku segera angkat kaki dari ruang keluarga, naik ke atas, ke kamar mandi, bersih bersih ganti baju, berwudhu dan segera sholat dhuhur dan asyar, seperti biasanya yang harus di jama karena waktu dhuhur sudah terlewat. Baru memasuki rakaat pertama sholat asyar, Luc sudah menanti di depan pintu kamar dan tetap menunggu sampai aku selesai sholat.

Aku sudah mengira ngira, pasti dia mau minta maaf, sholat ku berubah tak khusu (eh, apa pernah aku khusu?) Berpikir, akan bagaimana mana sikapku kalau dia minta maaf? Pura pura ngambek? Ahhh kok kayak ABG. Ok, kita lihat saja bagaimana sikapku padanya.

Selesai salam kedua, Luc langsung memburuku, menyodorkan telephone nya, memperlihatkan sebuah email dari toko bunga dan kubaca disitu paket onderweg, yang artinya barang yang Luc pesan sedang menuju rumah kami. Aku tersenyum penuh kemenangan, tapi sesaat senyumku tiba tiba kutarik. Hah, untuk apa kamu langsung pesan bunga, kenapa gak bilang saja kamu lupa, tanpa bunga pun tak mengapa. Ujarku ketus.

Luc menunjuk tanggal pemesan bunga tersebut, tanggal 12 February 2022.

Ahhh Luc maafkan aku, sungguh tanpa bungapun sebetulnya tak mengapa, aku bukan wanita yang harus selalu diberi bunga.

Luc, menunjukan sekali lagi email yang dia terima, bunga tersebut akan sampai di rumah antara pukul 21.15 hingga 22.15. Luc kecewa menurut dia itu sudah terlalu malam. Aku menguatkan hatinya, tak mengapa…. toch masih dihari yg sama tanggal 14 February.

Akhirnya bunga tersebut datang sekitar pukul 9 malam, saat aku sedang sholat isya bersama si kembar. Luc membawanya keatas dan dengan tertib menunggu kami dengan sabar.

Orang waras mungkin akan bilang…. Setiap hari adalah hari kasih sayang, bukan hari yang diperingati tiap tahun.

Atau, aku tak perlu bunga, bunga bank baru aku mau. Aaahhh siapa pula yang hari gini mau bunga bank? Bunga bank terutama di Belanda itu kecil sekali, yang punya spare rekening (tabungan) bukannya berbunga, eh malah kena pajak!

Atau…. valentine itu bukan budaya kita, budaya kita adalah korupsi! Eh🙈

Btw, selamat hari kasih sayang teman teman dan bagaimana cerita valentine kalian?

Percayalah Padaku

Pagi ini baru saja aku mendengar/melihat berita (Indonesia) bahwa ada seorang anak kelas 5 SD yang berbahong dengan mengaku diculik karena takut dimarahi orang tuanya karena dia terlambat datang ke rumah.

Kejadian itu tentu saja membuat aku merenung, aku adalah orang tua yang ingin anak anaknya selalu berkata jujur bukan hanya padaku tapi pada siapapun, dan kita semua tahu bahwa agar anak selalu jujur adalah dengan melihat contoh dari orangtuanya dan lingkungan sekitar, pendidikan dan semua siatuasi uantuk mendukung kenyamanan anak untuk selalu berkata jujur.

Dan untuk terjalin saling jujur antara orang tua dan anak, kita semua tahu bahwa salah satu kuncinya adalah saling percaya. Kebetulan sekali pas liat berita seorang anak yang berbohong mengaku diculik aku langsung teringat pada film yang kemarin malam baru banget kita lihat bersama keluarga.

Film yang diambil dari kisah nyata tentang penculikan yang dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang menculik beberapa gadis muda, pembunuh gila yang menculik korbannya, diperkosa kemudian di bunuh. Terus terang saat menonton film tersebut aku harus berkali kali masuk ke selimut, menutup mukaku sekaligus menutup telingaku.

Lisa McVey, seorang gadis berusia 17 tahun yang tidak dibesarkan oleh keluarga harmonis, dia tinggal bersama neneknya yang mempunyai pasangan yang ternyata melakukan kejahatan seksual pada dirinya, dihari dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya (karena frustasi atas hidupnya yang dihantui ketakutan dari apa yang dilakukan oleh pasangan neneknya) dia malah diculik oleh seorang pembunuh berantai pada saat dia pulang kerja di malam hari. Pada saat diculik itulah dia bertekad bahwa dia harus lolos dari sana dan memperjuangkan hidupnya.

Terus terang aku gak kuat saat dia diculik dan mendapatkan kekerasan seksual, kami menonton berempat dan berkali kali aku harus masuk selimut bersama Cahaya, sementara Cinta bertahan melotot melihat bersama papanya. Lisa McVey berhasil lolos! Dan kembali ke rumah, ke neneknya yang tak percaya bahwa dia baru saja diculik. Neneknya merasa dia berbohong karena takut dimarahi karena telah kabur/menghilang selama beberapa hari. Begitu pula polisi yang telah mengintrogasinya, polisi merasa Lisa sedang berbohong dengan mengarang cerita bahwa dia telah diculik. Alasan polisi yakin bahwa Lisa tengah mengarang cerita adalah karena apa yang diceritakan Lisa sangat rinci dan detail, dalam kamus polisi tak ada korban pemerkosaan atau penculikan yang dapat bercerita sedetail itu.

Tapi untunglah ada detektive yang kemudian datang dan berkata, i believe you! Dan kemudian film tersebut mengalir menyenangkan untuk aku tonton, aku tak perlu membenamkan muka ke balik selimut lagi dan menikmati film tersebut sampai akhir. Polisi menyebutkan bahwa Lisa adalah seorang yang jenius, dengan bantuan Lisa polisi dapat menangkap si serial killer tersebut dalam waktu 12 hari, suatu hal yang mustahil jika tidak dibantu oleh Lisa, dia yang selama diculik berada dalam keadaan mata tertutup dan tangan terikat bisa menggambarkan secara rinci wajah si pembunuh hanya dengan sentuhan tangannya, menuntun polisi untuk menemukan apartemen si penculik dengan ingatannya saat dia mulai dimasukan ke mobil, berapa belokan yang dilalui hingga sampai ke apartemen si penculik, berapa anak tangga yang harus dia lewati, seperti apa bunyi putaran kunci. Lisa juga melukai tangannya untuk menitikan darah di mobil si penculik yang bisa dijadikan bukti bahwa dia pernah berada di mobil tersebut.

Dan diakhir cerita tentu saja, kami semua dibuat lebih tenang saat melihat Lisa McVey yang asli pada saat sekarang, dia telah menjadi seorang polisi dan motivator masalah kejahatan seksual.

Untuk kalian yang tertarik dengan kisah Lisa McVey yang pada tahun 1984 diculik oleh Bobby Joe Long yang telah terbukti memperkosa 10 gadis dan membunuhnya, kalian bisa melihat filmnya yang berjudul Belive Me:The abduction of Lisa McVey. Atau membaca buku Smoldering Embers: The True Story of a Serial Murderer and Three Courageous Woman.

Elon Musk

Di saat jaman internet seperti sekarang ini, siapakah diantara kalian yang di rumahnya masih berlangganan majalah? Ya majalah yang dari kertas itu, yang diantar loper koran atau pak post?

Kami! Ya, keluarga kami masih berlangganan majalah, bahkan masing masing anggota rumah punya majalah sendiri. Luc berlangganan majalan film (karena hobinya nonton film), si kembar berlangganan majalah Tinna (majalah remaja) dan Zo Zit Dat (majalah tentang nature, science dan flora fauna untuk anak anak). Sedangkan aku awalnya berlangganan majalan burda (majalah menjahit/fashion) tapi beberapa tahun belakangan ini berhenti karena kurangnya kegiatan jahit menjahit, dan sebagai penggantinya aku memilih majalah Moesson dan Pindah keduanya adalah majalah yang berbasis tentang hal hal yang ada sangkut pautnya dengan Indonesia, misalnya orang orang keturunan Indonesia yang tinggal di Belanda atau masakan Indonesia. Semua majalah tersebut terbit setiap bulan kecuali majalah Tinna setiap dua minggu sekali dan majalah Pindah yang muncul pertiga bulan atau pada edisi tertentu. Menurut Luc adanya majalah di rumah adalah seperti suatu kebutuhan yg harus ada karena dengan membaca majalah pikiran kita menjadi rileks karena majalah adalah bacaan yang ringan dan bisa menjadi hiburan.

Ok, balik lagi ke judul tulisan ini, nah pada saat Cinta membolak balik majalah Pindah, dia langsung terkekeh pada saat dia menatap sebuah colom yang dihiasi foto seorang pria asia, sambil memperliahatkan pada aku dan Luc, Cinta berkata… hahaha ini adalah Elon Musk versi Asia! Saat aku menatap gambar tersebut aku langsung menjawab itu go tan! Menyebut merk sebuah produk bumbu di Belanda yang terkenal. Foto tersebut adalah Han Go pemilik perusahaan go tan atau orang suskses yang ada dibalik perusahaan besar go tan di Belanda, sepertinya semua yang suka masak masakan Indonesia pasti tau merk go tan dan foto itu kadang melekat erat di setiap prodak yang dibuatnya, ada di kemasan kerupuk atau emping merk go tan.

Berbeda dengan jawaban ku yang spontan menyebut sebuah merk, reaksi Luc adalah berbeda, dia ikut terbahak bahak membenarkan perkataan Cinta. Iya kamu bener! Kok bisa persis gini ya Elon Musk kalau di Asiakan akan berwajah seperti ini.

Mendengar mereka berdua yang tertawa bahagia, aku mulai mengerutkan dahi, siapa yang mereka obrolkan? Dan dengan polosnya aku bertanya, siapa dia?

Elon Musk, bunda! Teriak Cinta. Ya siapa dia? Tanyaku polos. Dan seketika itu juga Luc dan Cinta terdiam hening.

Milyuder, bunda! Pendiri Musk foundation! Teriak Cinta. Ceo Tesla! Ujar Luc menambahkan.

Aku tetap terdiam dan menggeleng. Reaksi yang ditunjukan Luc dan Cinta tiba tiba saja terbelalak. Mereka berdua tidak mentertawakan aku yang menggeleng tidak tau, kemudian Luc langsung menyodorkan gambar Elon Musk di internet, menyakinkan aku bahwa aku pasti mengenal sosok Elon Musk, dia memberi beberapa informasi yang pasti akan aku jawab….ooohhh dia, tentu saja aku tahu siapa dia. Tapi jawabanku tetap sama, aku tetap menggeleng dan menjawab tidak tahu.

Masih terbayang dalam ingatanku saat itu, tiba tiba Cinta memelukku, seperti memberi kekuatan padaku bahwa it’s ok tidak mengetahui Elon Musk. Tapi di detik berikutnya Cinta menggeleng gelengkan wajahnya tak percaya bahwa aku tidak tahu tentang Musk. Tidak mungkin bunda tidak tahu, orang sekelas bunda dan hidup dijaman ini pasti tau, bahkan mungkin bayi aja tau Elon Musk, timpal Cinta lagi.

Ah Cinta mungkin saat itu dirimu kecewa bahwa ternyata ibunya tidak sepandai yang dia kira, tak hanya dirinya saja yang kaget bahkan saat aku membaca beberapa informasi yang disodorkan Luc, aku sampai terbelalak bahwa aku sama sekali tidak mengetahuinya, bagaimana mungkin orang seterkenal ini tidak aku kenali?

Tiba tiba aku mengumpulkan kekuatan ingatanku, pengetahuanku yang dibawah sadar sekalipun, kuingat ingat sesuatu yang mungkin jarang orang tau tapi aku mengetahuinya, untuk menghibur diriku bahwa aku masih punya otak….

Seperti…

Apa itu percepatan gravitasi? Semakin jauh jarak benda dari permukaan bumi maka kuat medan yang dialami benda tersebut semakin kecil. Atau apa saja hukum Newton. Atau bagaimana menghitung celcius ke fahrenheit. Atau apakah kalian tau bahwa Eet Sjaranie sebelum gabung dengan God Bles adalah gitaris Edane? Atau apakah kalian tau bahwa lagu God Only Knows tidak pernah dinyanyikan the Beatles? Dari awal dipopulerkan hanya oleh the beach boys saja, tapi kok bisa ya mirip dengan lagu the beatles? Oops ternyata saru dengan lagu All you need is love nya the Beathles! Hahaha. Maklum efek suasana christmas di Belanda masih berbekas, secara banyaknya tayangan cinta kasih di mana mana.

Dari kejadian Elon Musk versi Asia yang digagas oleh Cinta, menyadari bahwa aku orang yang tidak banyak tau, menyadari bahwa mungkin aku atau juga kebanyakan orang hanya berlagak sok tahu. Bersyukur bahwa aku mempunyai anak dan suami yang tidak mentertawakan orang yang bodoh (karena ketidak tahuan) namun menjelaskannya dan tidak mempermalukannya. Dan aku berterima kasih pada diri sendiri yang masih bisa berdamai dengan ketidak tahuan ini.

Hidup adalah bukan ajang memperlihatkan diri bahwa dia tau segalanya…. tapi hidup adalah proses untuk belajar menjadi tahu!

Foto diambil dari majalah Pindah edisi culinair!

Best Friend

Sebetulnya apa sih arti best friend sebenarnya? Harfiah tentu saja artinya teman dekat. Tapi maslahanya sedekat apa? Seperti apa?

Ada seseorang yang aku lihat gampang sekali berteman, kelihatannya temannya ada dimana mana, selalu bersama orang orang yang menyenangkan. Padahal sosoknya biasa aja, bukan si cantik ganteng rupawan, ataupun harta yang berlimpah ruah. Orang orang selalu berada di dekatnya bukan karena unsur tersebut, tapi memang karena tabiatnya yang mudah berkawan. Saat aku bertanya apakah kamu punya seseorang yang sangat dekat, jawabannya tidak!

Tapi ada juga seseorang yang sepertinya tertutup tapi dia punya sahabat yang bisa selalu diajak kemanapun dalam suka dan duka.

Nah tentang masalah pertemanan di negara orang yang kini aku alami ternyata lebih rumit lagi. Kendala bahasa dan kebiasaan tak serta merta bisa mencomot the guys next door buat dijadikan teman. Kami akan mencari orang sebangsa dan serumpun untuk bisa dijadikan teman curhat. Dan ternyata itu sangat beragam.

Saat masih SD, teman temannya ya hanya lingkungan rumah saja, didikan sama, bahkan pekerjaan orang tua pun nyaris sama karena berada di kompleks pemerintahan yang sama. Masa tersebut suka nya luar biasa, datang ke rumah teman serasa berada di rumah sendiri, bahkan teman kakak atau adik adalah kakak atau adik temanku juga. Masuk SMP dan SMP ya sama juga masih satu dan bahasa pula, hanya kemudian berkembang jika ke rumah teman harus menggunakan angkot atau kendaraan beroda lainnya karena berada di Bandung Utara sementara kita ada di Bandung Selatan. Masuk kuliah barulah mulai beragam, kita belajar maengenal budaya dan bahasa lain tapi tetap menyenangkan karena masih sama sepemahaman dan namanya anak muda, mengenal hal baru adalah sebuah tantangan.

Pada prinsipnya mencari teman atau bahkan sahabat di negara sendiri lebih mudah daripada disini, kenapa? Salah satunya karena banyak stoknya! Kita bisa memilih dengan baik karena stok nya banyak. Ingat walaupun sebetulnya ga gitu gitu amat sih. Yang utama adalah bagaimana kita mau membuka hati dan menerima teman apa adanya.

Awal datang ke Belanda, aku adalah orang yang sangat ingin mencari teman orang Indonesia, liat orang di alun alun saja aku tanyai alamat dan nomor teleponnya bahkan aku kirimi kartu undangan kelahiran si kembar. (Dan tentu saja orang tersebut tidak datang, dan mungkin mengira aku orang aneh dari planet lain).

Tak berhenti disitu saja, tiba tiba saja aku mengenal seseorang saat si kembar masuk sekolah, bertemu secara tidak kebetulan, dan aku merasa bahwa dialah yang akan menjadi sahabatku, orangnya baik dan hampir sama latar belakang keluargnay dengan keluargaku, walaupun tidak satu daerah/pulau tapi latar belakang pendidikan keluarga kami nyaris sama. Dan ternyata aku harus kecewa, orang yang aku kira adalah kakakku menyakiti kami sekeluarga, tak perlu kami ceritakan bagaimana pada akhirnya kami berempat menderita.

Dari pengalaman itu aku jadi berhati hati dan mulai belajar, melihat dan mendengar! Kini dengan berjalannya waktu, aku banyak mengenal orang orang Indonesia di Belanda, tak perlu lagi aku mengamati mereka mereka yang berseliweran apakah orang Indonesia atau bukan untuk aku ajak ngomong bahasa Indonesia. Dari trauma yang pernah aku dapatkan (aku pernah menutup diri untuk dekat dengan orang sebangsa)kini perlahan hilang. Aku mulai terbuka, mengenal boleh dan prinsipnya aku mulai berbaik sangka lagi pada semua orang, semua orang diluar sana adalah baik, aku mulai bisa jalan dan datang ke rumah orang yang mengundangku. Aku mulai makin percaya pada mereka mereka yang selalu ada disaat aku dalam kondisi apapun, aku mulai percaya bahwa banyak orang baik disekitarku dan akupun harus menyebarkan kasih sayang pada semua orang, juga pada seseorang yang pernah membuat kami terpuruk.

Sabtu sore kemarin, saat aku berjalan pulang menuju ke station sambil berjalan bergandengan tangan dengan si kembar, aku bertanya pada keduanya…. Would you be my best friend?

Tentu saja dalam bayanganku mereka akan menjawab… Yes! Tapi Cinta sambil menggandeng bahuku dia menjawab lirih…. Nee, Bunda! Aku adalah anak perempuanmu, sahabatmu adalah A dan B (dia menyebutkan dua nama teman dekatku). Sahabat adalah mereka yang yang bisa kau percaya, yang tidak berpaling saat kau dalam keadaan apapun, yang akan menguatkanmu. Itu kan yang kamu bilang….. Oh ya dan satu lagi best friend biasanya cukup satu atau dua saja, akan aneh rasanya jika ada tiga atau sepuluh!

Tapi Cinta…. anak perempuan kan bisa jadi sahabat ibunya…. Kejarku.

Nee… bunda!

Aha, baiklah anakku. Kalian adalah anak anak ku. Sampai kapanpun kalian akan selalu menjadi my baby! Orang orang yang akan aku jaga dan doakan sampai kapanpun, aku akan selalu ada dalam setiap langkah kalian. Yes sayang, kalian melebihi arti dari seorang sahabat, karena kalian adalah jiwaku!