Himpunan Masyarakat Muslim Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Himmi adalah wadah yang dibangun untuk mempererat silaturahmi sesama umat muslim yang berada di Belanda khususnya di kota Rotterdam.
Sekitar bulan April 2010, itulah awal kami sekeluarga mengenal Himmi. Saat itu mushola Himmi masih bertempat di Grotevisserijstraat Rotterdam, tempat itu tak jauh dari rumahku. Kala itu Cinta dan Cahaya masih orok. Kegiatan Himmi ini diadakan setiap hari sabtu mulai pukul enam sore hingga sepuluh malam. Kegiatan yang diadakan seminggu sekali ini tempat menimba ilmu yang berkaitan dengan agama Islam dan juga membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan dunia Islam. Tak hanya anak anak saja yang belajar baca tulis Alquran tapi para orang tua pun ikut belajar, terutama para mualaf yang banyak ditemui di sini karena pasangannya beragama Islam.
Dari Grotevisserijstraat, mushola Himmi berpindah ke sebuah sekolah Islam yang tidak digunakan lagi pada awal 2011. Kira kira satu setengah tahun kemudian mushola berpindah tempat lagi hingga kini ke Susanadijk 153, 3079 VN Rotterdam yang kami tempati hingga sekarang. Β Ini alamat jelasnyaΒ http://ijsselmonde-pit010.nl/home/Agenda/Himmi%20%28Indonesische%20groep%29
Yang menurutku paling berbeda di Himmi adalah, disini ada pelajaran bahasa Arab yang ternyata peserta kursusnya tidak saja kami yang berbahasa Indonesia tapi mereka juga yang pada dasarnya masih ada darah Arab nya, yaitu orang Maroko. Coba bayangkan, ada dari mereka yang datang dari Utrech untuk belajar di mushola kami, eh orang Indonesianya sendiri malah ogah ogahan belajar, hahaha. Siapa itu? Hihihi tentu saja aku tunjuk tangan. Aha, sebetulnya aku hanya ingin mengingatkan diri sendiri saja, bahwa ada orang yang even dia itu jauh dan bisa berbahasa Arab juga, tapi mereka tetap mempergunakan kesempatan baik ini untuk belajar bahasa Arab. Kenapa begitu? Karena pelajaran bahasa Arab yang diberikan Bu Djena sangat terstuktur dan mudah dipahami. Gratis pula! Tuh kan kursus Inburgering aja yang ‘mudah’ harus membayar ratusan hingga ribuan euro. Ini gratis lho…. Ayoooooo Yayang yang rajin dong ke mushola….
Tak hanya bahasa Arab saja, Bu Djena Roehoeputy pun mengajarkan segala macam, beliaulah yang paling dirindukan anak anak karena cara mengajarnya yang merangkul anak anak dengan tepat menyebabkan setiap anak yang diajarkan oleh beliau terkesima. Sedangkan untuk orang Belanda yang belajar Alquran, mereka diajarkan oleh bapak Endjat. Dan Imam atau pembimbing utama Himmi adalah bapak Hamdi Rafioeddin.
Sejatinya Himmi didirikan oleh Bapak Syamsudin beserta bapak Marco dan juga Pak Hamdi. Dan secara official Pak Marco lah sebagai ketua umum, namun namanya perkumpulan yang didirikan secara kekeluargaan, Pak Hamdi selalu menegaskan bahwa Himmi adalah milik kita bersama, tak ada yang namanya anggota atau ketua, semua sama. Tapi Pak, musti ada ketuanya juga dong…. kan klo ada apa apa ketuanya dulu yang dicari, hehehe.
Di Himmi ada orang yang sangat penting, kalau beliau tak datang maka lumpuhlah bagian logistik. Beliau adalah Ibu Susi. Siapa dia? Tak perlu aku bercerita banyak tentang dia, rasanya semua orang Indonesia di Rotterdam tahu. Oh ya yang tak kalah pentingnya di mushola ini adalah Pak Nursani. Beliau seksi sibuk juga, yang menyiapkan segala macam perlengkapan mengaji jika pengajian akan dimulai. Sosoknya yang aku ingat adalah beliau suka hilir mudik mendorong meja yang berisi Alquran untuk dibagikan pada jemaah, dan setelah meja tersebut kosong giliran Cinta Cahaya dan anak anak kecil lainnya yang berebut naik di meja tersebut dan mulai didorong dorong oleh anak anak yang lebih besar dari mereka. Β Oh ya selain itu jika aku bertemu atau melikat Pak Sani langsung juga aku ingat apakah aku sudah infak atau belum? Hehehe karena beliaulah pencatat keuangan di mushola.
Kegiatan mushola ini tak melulu harus diadakan di mushola, tapi bisa juga di tempat lain. Misalnya di taman sambil acara BBQ, seperti minggu lalu. Atau acara Rihlah ke Paris, sambil jalan jalan juga mengenalkan mesjid di Paris. Ada pula acara seru untuk menghibur anak anak seperti pergi ke tempat bowling. Dan yang sudah diagendakan adalah acara ke Movie Park di Jerman pada tanggal 13 Juni mendatang.
Berikut adalah beberapa moment yang terekam dari beberapa mobiel phone kami. Yuk mari disimak…….
![FB_IMG_1433274307574[1]](https://thedaysofyayang.files.wordpress.com/2015/06/fb_img_14332743075741.jpg?w=584&h=779)
Bapak Marco salah satu pendiri Himmi
![FB_IMG_1433284720538[1]](https://thedaysofyayang.files.wordpress.com/2015/06/fb_img_14332847205381.jpg?w=584)
Bu Susi dan sang asisten

Dapur di mushola
![FB_IMG_1433274771593[1]](https://thedaysofyayang.files.wordpress.com/2015/06/fb_img_14332747715931.jpg?w=584&h=779)
Makan dulu setelah selesai belajar


Idul Fitri 2014
![FB_IMG_1433285244330[1]](https://thedaysofyayang.files.wordpress.com/2015/06/fb_img_14332852443301.jpg?w=584)
Shalat Idul Fitri 2014

Idul Adha 2014
![FB_IMG_1433274181273[1]](https://thedaysofyayang.files.wordpress.com/2015/06/fb_img_14332741812731.jpg?w=584&h=438)
Zuidpark, acara BBQ sebelum berpuasa

Mengajak anak anak mushola main bowling
Pengetahuan bahasa Arab saya sungguh buruk paling sebatas syukran dan ahlan wa sahlan yaaa Ramadhan :). Dan logonya koq nyaris mirip HMI ya mbak yayang apa mungking pioneernya dulu sempat menjadi anggota HMI? hehehe
Hehehe apalagi aku, baca arab gundul saja sudah kelimpungan secara belajar bahasa Arab, banyaknya pake arab gundul π
seruuu…
mana foto cinta cahaya teteh? π
Hahaha nanti ditambahin lagi fotonya kalo sempat π
di Roma sini ada juga perkumpulan kecil pengajian mbak tapi anggotanya gak sebanyak disana,musollah yg dipake pun musollah di KBRI, gak terlalu banyak acara juga sih, cuma pengajian aja,saya sering bawa suami belajar mengaji disana sekalian saya juga ikutan belajar lagi, abis pengajian baru deh anggota pengajian biasanya pada bawa makanan dan kita makan bareng2 π
Sama disini pun kita bawa makanan dan dimakan bareng bareng, nanti udahnya beres beres lagi sama sama. Mungkin karena Rotterdam orang Indonseianya banyak sekali jadi skalanya lebih besar dibandingkan tota lainnya di Belanda, mungkin yang bisa menandingi hanya kota Denhaag saja.
Seneng kalo banyak nambah temen gitu ya Teh
Bertemu dengan orang Indonesia selain untuk bersilaturahmi juga untuk belajar memahami orang yang beraneka ragam dan berbeda dengan kita. Semoga bisa rukun dan damai dimanapun kita tinggal ya….
Amin
Namanya kekeluargaan memang selalu bisa tumbuh di mana pun, bahkan beribu-ribu kilometer dari tanah air, ya :hehe. Di sana, agaknya ikatan kekeluargaan justru tambah kuat, karena sama-sama punya kesamaan: jauh dari kampung halaman. Salut dengan semua yang bisa tetap kompak!
Hahaha betul Gara, karena jauh dari kampung halaman jadinya bikin kampung baru di negara lain. Dan rasanya kekeluargaan jadi semakin kokoh. Aamiin semoga kompak selalu!
Yap, kalau jauh dari rumah yang satu maka buatlah rumah pengganti, kata orang demikian :)).
Semangat ya mbak belajarnya π
Baiklah π
Go! Yayang leuk gesreven yang jadi mau lebih bergabung dengan saudara2 islam ku , aku baru start nih hehehe mau belajar bhs arab dan artinya dr Bu Jenah
Belum terlambat kan se umur teteh?
Mudah 2an masih bisa nyerap di kepala ku ! Wasalam Marni
Terima kasih teh Marni π