Post ini aku post ulang setelah terjadinya perombakan kata dan gramatika atas bantuan Luc, sementara aku hanya cekikikan menyadari bahwa aku menulis cerita ini saat itu dalam bahasa Inggris dengan menterjemahkan kata demi kata sehingga secara arti dan juga gramatika banyak salah. Maklumnya bahasa Inggrisku ampuuuuuunn deh 😉
I write my stories for myself and people who I love just to remember the experiences in my life and also to say thanks to Allah Swt, my husband, my parents, my mother in law, my whole family (big) in Indonesia, my neighbor in Cibiru, Marc Neville & Fam, Claudia & Fam, Sandra & Fam, Hanny & Mike, Esther & Fam, The Docks, Paul & Anne Niehaus, Dr. Lorenzo, all people in L&M Software B.V, Dr. Cornet & all doctors and nurses of the Erasmus Medical Center (EMC), Laurens (zorg), fysiotheraphy, and all my friends in Holland and Indonesia for their support, prayers and help.
I will tell about my first and last experience of pregnancy, I say last because getting pregnant again is impossible.
In intensive care on artificial respiration. I hope this photo doesn’t scare me too much.
I was so happy in life until I experienced the tragedy…
View original post 1,216 more words
Aku baca post ini dengan khusyuknya. Luar biasa perjuangan seorang ibu, hiks. Semoga selalu ada hikmah di balik semua cobaan esp iman & takwa pd Tuhan YME.
Aamiin……..Makasih banyak Fran. Betul perjuangan ibu kita dan semua ibu….
Alhamdulillah ya mbak semua berakhir dengan bahagia, pas baca tentang mas Luc yang kirim email kebayang deh bagaimana hatinya saat itu pas nulis,ampun berasa kayak di film2 ini ceritanya layak di bikin film deh mbak. Salut sama mbak yayang yang kuat bisa menjalani semua cobaan itu *hug*
Iya email itu gak hanya dikirimkan ke aku aja, tapi ke dua temanku dan dua temannya juga dan tentu saja ke keluarga, email itu lebih bayak menceritakan kondisiku setiap harinya, lengkap dengan data medisnya. Setiap baca email itu malah mengorek memoriku ada yang ingat dan tentu saja banyak yang ga taunya, tapi dari semua email itu aku bisa mengingat beberapa kejadian mimpi (saat koma) yang ternyata beberapa saling berhubungan dengan kejadian sebenarnya. Intinya walaupun kita tidur koma, kita masih bisa merasakan orang yang hadir disekitar kita walaupun dengan doa. Kalau sudah ada moodnya mau menuliskan setiap email yang ditulis Luc dengan mimpi yang dialami saat koma.
Thanks Adhya, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan
Wow mbak, perjuanganmu luar biasa. Sehat selalu ya mbak 😘😘
Thanks Astrid. Semoga kita semua sehat selalu….
Sekali lagi, didoakeun ku saya sing sehat saterasna.. Amin..
Nuhun pisan Amy, Aamiin………sadayana sing sarehat.
Eta foto ragu ragu ditampilkeun…..asa diluar kebiasaan menampilkan foto menyeramkan, hiks.
Eh lepat, Emy maksadna. Anggap saja di bule keun namina, kan ngaosna sami sami Emy hihihi
Yayang, ter
Ehhh kecepetan pencet Reply… Hehe.. Maksudnya mau nulis gini:
Yayang, terharu bacanya ngebayangin perjuanganmu. Sehat selalu yaaaa… Take care 😘😘😘
Hallo Christa
Makasih, Aamiin. You also, take care dan sehat selalu….
Aku gemeteran baca ini. Alhamdulillah semua sudah baik2 saja sekarang. Aku nggak kebayang perasaan suami pas ngeliat mbak kayak gitu. Huwaaaaaa saluuuut..
Aamiin, makasih Anggi……….Iya sedih banget kalo nginget kejadian dulu. Alhamdulilah sekarang dah sehat, tinggal jaga kesehatan untuk seterusnya.
Saya terharu bacanya.
Saya pernah ngalami operasi tulang bahu yang patah, anak saya nagis ngeliat setelah saya keluar kamar operasi. Dan satu yang saya ingat sampai saat ini perihnya dipasang kateter.
Mari kita jaga kesehatan.
aku baru baca ini Yayang, sungguh berat perjuangan ini,
dirimu ibu yang sangat kuat dan hebat.., alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunianya
sehat terus ya
Aamiin, terima kasih.
Semoga kita semua selalu berada dalam landungan Nya
Mba Yayang, aku langsung baca blognya yang mengenai kelahiran ini. Semoga mba Yayang selalu diberi kesehatan ya. Salut sama perjuangan mba Yayang.
Pingback: Berlari setelah melahirkan! | The days of Yayang