Minggu pertama saat kedatanganku ke Belanda, aku meminta Luc untuk diantar ke pasar. Bingunglah dia karena sebelumnya dia belum pernah ke pasar. Setelah check and recheck di internet, malahan dia yang bersemangat ingin ke pasar, pasar kaget yang kami tuju adalah pasar kaget terbesar di Rotterdam yang berada di jalan Binnenrotte yang lebih kami kenal dengan sebutan pasar blaak, yang informasi lengkapnya bisa dibaca disini.
Walau setelah kunjungan pertama kami, pasar bukanlah tempat favorit Luc tapi dia akan selalu siap sedia mengantarku jika aku ingin jalan jalan ke pasar, karena aku suka sekali ke pasar, walau belanjaan yang aku beli di pasar tak seheboh orang orang kebanyakan.
Satu tahun terakhir aku mengenal pasar kaget lainnya selain pasar blaak yaitu pasar Visserijplein. Pasar yang terletak tak jauh dari pelabuhan terbesar se Eropa (Delfhaven) mendapat ranking sebagai pasar termurah se Rotterdam. Pasar ini terdiri dari kurang lebih 180 buah kramp (tenda), selain menjual sayuran atau buah buahan yang banyak didapat di Supermarket di pasar ini juga bisa dijumpai barang barang yang kadang tak terdapat di Supermarket seperti sayuran atau eksotik. Maka tak heran jika kaum pendatang seperti Maroko, Turki dan Cina yang banyak berseliweran di pasar ini termasuk saya salah satunya dari Indonesia.
Pasar Grote Visserij buka setiap hari kamis dan Sabtu. Seorang teman memberi tips berbelanja di pasar, jika kita ingin belanjaan kita fresh dan bagus maka datanglah pada pagi hari, tapi jika kita ingin mendapatkan harga yang super murah maka datanglah di sore hari saat pasar akan tutup, karena mereka biasanya menjual setengah harga dari barang barang jualan mereka.
Yang menarik di pasar Grote Visserij ini adalah banyaknya pedagang yang menjual barangnya per bak yaitu barang barang ditempatkan disebuah tempat seperti piring atau baskom dan barang barang yang dijual dalam satu tempat tersebut dihargai 1 euro, untuk ikan dihargai 5 euro per bak. Tak jarang jika aku datang sore hari aku bisa mendatkan belanjaan dengan harga 50 cent saja per bak.
Sore tadi aku ddatang ke pasar diantar Luc, seperti biasa dia menunggu di mobil. Beberapa pedagang sedang membereskan barang dagangannya, aku melihat pisang besar sebagai bahan baku pisang goreng, aku meminta satu kilo pada si pedagang untuk menimbang pisang, si pedagang yang tengah sibuk beres beres malah berkata ambil saja sesukamu…. gratis. Uh dengan tak enak hati aku mengambil dua buah pisang, ambil lagi yang banyak mevrauw katanya saat aku menunjukan aku mengambil dua pisang, aku menggeleng dan berkata terimakasih sambil berlalu.
Kemudian aku melihat satu tenda yang dikerubungi banyak orang, penasaran aku segera menghampiri tenda tersebut. Di meja dagangan terserak produk produk dari supermarket seperti roti, selai, coklat batangan, permen, saos mayoneis dan lain lainnya. Orang orang disitu memasukannya pada kantong kresek dan kardus besar. Aku yang melongo segera berpikir cepat…. Aha! dan segera dikuatkan sangkaanku saat seorang bapak berkata padaku…. ayo ambillah gratis! Ya Tuhan….. Aku mengambil salah satu coklat hanya untuk mengecek tanggal kadaluarsa, belum masuk bulan kadaluarsa! Dan segera mengambalikan coklat tersebut di meja, mengabadikan moment yang baru aku lihat untuk pertama kalinya, dan segera melanjutkan ke tenda ikan sebagai tujuan utama kenapa aku datang ke pasar.
Selain pasar blaak dan grote visserij ada lagi pasar Afrikaandeplein yang terletak di bagian selatan Rotterdam. Untuk info lengkapnya kapan dan dimana pasar pasar tersebut bisa dilihat disini. Tiga pasar yang baru disebutkan tersebut adalah tiga pasar kaget terbesar di Rotterdam, Selain itu ada beberapa pasar kaget yang lebih kecil salah satunya pasar kaget yang ada didekat rumah kami, yang ada setiap hari jumat. Maka tak heran jika hari jumat Cinta dan Cahaya selamu meminta kami jalan melewati pasar jika pulang sekolah di hari jumat, karena jika mereka melewati pasar maka mereka bisa merenget rengek untuk jajan disitu, terkadang rengekannya berhasih dan mereka berhasil menenteng kentang goreng alias patat sambil berjalan pulang atau sekotak kibeling.
Tertarik datang ke kasar kaget di Rotterdam? Mau yang fresh atau yang super murah? Semua tersedia di kota Rotterdam!
Unik juga bisa belanja gratisan gitu. Mungkin para pedagang itu gak mau repot bawa pulang barang yang dijualnya itu ya . . ?
Bisa jadi begitu…. Baru nemuin sih yang gratis sampe segitunya, jadi curiga jangan jangan dagangannya yang didapat secara gratis juga dari supermarket, alias barang barang yang sudah harus dibuang, tapi ga tau sih karena
aku liat belum kadaluarsa juga.
Mungkin ongkos penyimpanan dan ongkos angkutnya lebih mahal jadi digratisin aja.
Aha, bisa jadi!
lucu nama pasarnya kak
Itu diambil dari nama daerah dimana pasar itu berada 😉
Keliatan asyik pasarnya. Saya ke pasar sebulan sekali saat persediaan bawang2an habis. Jd lebih sering ke tukang sayur 🙂
Ke tukang sayur itu lebih baik menurutku, karena membantu abang tukang sayur walau ga lengkap tapi kita bisa pesen kan lewat tukang sayur, duh kangen Bandung
Wahhh kereen! Aku bisa kalap belanja ikan kalo disitu. Belum cari info pasar kaget di Den Haag. Tapi kata suamiku ada setiap jumat ga jauh dari rumah, semacam pasar. Tapi belum sempat kesana.
Konon pasar di denhaag lebih lengkap dan murah, aku belom pernah ke pasar denhaag… Cuma konon menurut cerita teman 😉
Aku juga masih konon cerita. Nanti coba kuselidiki lagi 😀
Sip, ayo selisidiki mevrouw 😉
Ak jg seneng jalan2 kpasar liat yg seger2. Itu lemonnya sebak nya 1 euro teh? Murahhh.
Itu pedagangnya g rugi apa ya klo bagi2 gratis gitu ya
Iya satu bak 1 euro, kalo di pasar blaak satu kantung plastik satu euro juga isinya 10 buah, Oh ya aku pernah beli lemon 2 euro satu dus, isinya banyak banget sampe aku bagi bagi ke temen
Kaya yang di Hamburg teeh… Pas mau tutup pasarnya, kalau ngga amat sangat muraah… atau digratisin gitu… Jadi pengen pindah Hamburg hihi…
Aaahhh aku pernah ke Hamburg sekali, keren kotanya…..
Walah jadi dimana mana tukang sayur sok babagi gratis…. Sing langsung seuer rejeki na mang….. 😉
Muhun teh, tp upami di pasar kaget kieu tah, Fishmarkt gitu, upami tukang sayur biasa mah malah awis pisan :((
Aamiin… mugi tambih seueur rejekina nya teh…
Oh nu awis mah nu disebut groenteman lamun didieu mah, tadi lamun tenda biasa mah mirah pisan, tapi sayuran tertentu oge sih
Didieu aya unggal dinten tukang sayur sareng buah2an di alun2 Teh..tp awis.. Janten hoream balanjana oge hehee
Muhun kedah di pasar nu mirah mah
Iiiihhh meni resep eta gratisan…😄 Tapi teu gratis ge da tos mirah nya, Bu Yayang..😄
Muhun malah digratisin jadi isin jiga meser cau, ngan nyenyak dua da kawitna mo beli sekilo 😉
Rotterdam memang top-lah 😀 😀 -hihihi, sebagai penduduk Rotterdam jadi promosi kota sendiri 🙂
Udah lama banget aku gak ke pasar Mbak…kalau winter kayak gini suka males karena kedinginan kalau kelamaan di luar..hihihi..ini alasan pemalas banget ya?
Hihihi, betul betul
Walaupun musim dingin tetep aja pasar penuh apalagi setiap hari sabtu di Blaak setelah ada markthal…. Penuh, apalagi zomer ya wuiiihhh
Ada pasar rakyat juga di Belanda.
Itu yang menyediakan barang-barang gratisan orangnya baik banget ya 🙂
Itu sepertinya barang dijual murah, tapi karena ga laku daripada dibawa pulang jadi digratisin 😉
Iya baik ga mikirin untung rugi 😉
gratisannya itu loh,coba di italia ada ya,pasti sya ngantri paling depan,hehe
Pingback: Belanja ke Pasar – Haagse Markt Den Haag | Deny and EwaldDeny and Ewald